Minggu, 18 Januari 2015

Kram kaki saat berolahraga

Kram kaki adalah nyeri akibat spasme/kejang otot di kaki yang timbul karena otot berkontraksi terlalu keras. Daerah yang paling sering kram adalah otot betis di bawah dan belakang lutut. Nyeri kram dapat berlangsung beberapa detik hingga menit dengan keparahan bervariasi.
Kram kaki biasanya terjadi saat kita beristirahat, bahkan mungkin sedang tidur. Orang tua lebih sering terkena kram daripada orang muda.

Penyebab
Seorang ahli berpendapat bahwa kram terjadi ketika otot yang sudah dalam posisi mengkerut dirangsang untuk kontraksi. Ketika otot-otot kehabisan oksigen Anda akan cenderung mengalami kram.
Pada beberapa kasus, kram mungkin terjadi karena masalah atau kondisi lainnya, misalnya:
  • Beberapa jenis obat dapat memberikan efek samping berupa kram. Golongan obat ini antara lain: diuretik, nifedipine, cimetidine, salbutamol, statins, terbutaline, lithium, clofibrate, penicillamine, phenothiazines, dan nicotinic acid.
  • Otot yang kelelahan
  • Penggunaan otot yang berlebihan
  • Kurangnya elektrolit tubuh (Ca dan K) karena keluar melalui keringat
  • Penumpukan asam laktat ( hasil metabolisme di otot)
  • Terganggunya oksigenisasi jaringan otot akibat penyempitan arteri kaki yang menghambat sirkulasi darah ke jaringan otot.
  • Dehidrasi
  • Kelenjar tiroid yang kurang aktif


Penanganan
Gerakan pelemasan (stretching) dan pemijatan biasanya dapat meredakan serangan kram. Obat pengurang sakit biasanya tidak bermanfaat karena tidak cukup cepat bekerja. Namun, pengurang sakit seperti paracetamol mungkin bermanfaat meringankan nyeri dan lemas otot yang kadang masih berlangsung hingga 24 jam setelah hilangnya kram.

Mencegah Kram Otot Saat Latihan
Otot yang sehat sangat kecil kemungkinannya untuk mengalami kram dibanding otot yang baru melakukan latihan dan otot yang tua serta rusak. Peregangan dan latihan secara teratur adalah salah satu cara terbaik untuk mencegah kram otot karena akan memperpanjang serat otot dan dan meningkatkan kesehatan dan fleksibilitas otot Anda. Semakin Anda berlatih dari waktu ke waktu, semakin kecil kemungkinan Anda untuk mengalami kram otot.
Selalu minum dan melakukan peregangan sebelum, saat, dan setelah melakukan latihan agar Anda terbebas dari kram otot.
Konsumsi makanan yang kaya kalsium, potasium dan magnesium. Makan satu atau dua buah pisang sehari sudah cukup memenuhi kebutuhan potasium Anda.

Cerita pengalaman.
Sewaktu ikut gowes saya pernah mengalami kram dimana otot seperti tertarik dengan kencangnya, hingga berjalanpun susah. Waktu itu oleh beberapa rekan diberikan obat yang rasanya hangat mendekati panas seperti sa****as gel dan co*******in. Ketika dioles rasanya memang enak, rasa sakitnya terasa reda. Selain itu kaki saya diluruskan dan ditekan-tekan padahal rasanya sakit banget. Malam harinya sakit itu muncul lagi. Keesokan harinya ke dokter. Obat oles diberikan dengan bahan Diclofenac Sodium rasanya dingin.


Beberapa waktu kemudian saya coba olahraga ringan, ternyata kram itu muncul lagi. Bahkan rasa sakitnya sering muncul ketika malam dan saat pagi ketika dibawa jalan. Akhirnya ke dokter lagi dan diberikan obat oles yang sebelumnya diberikan dengan bahan Diclofenac Sodium dengan jumlah yang lebih banyak.
Setiap olahraga saya selalu oleskan obat tersebut dan Alhamdulillah tidak pernah kram. Lima bulan kemudian saya ikut event Explore n Fun Tour De Puncak Green Gowes Community 2013, baru hari pertama saya ikut kram langsung menyerang saya, hingga akhirnya hari pertama saya tidak bisa menyelesaikan gowes hingga finish.
Ketika kram, seorang marshallnya kasih tau jika kram kaki jangan diluruskan tapi ditekuk aja agar ototnya tidak ketarik. Kemudian jangan dioles dengan salep yang hangat-hangat seperti sa****as gel atau co*******in, memang saat dioles rasa nyeri akan reda, tapi itu bisa membuat kambuh atau sakit berulang. Yang harus diberikan adalah air es yang dingin. Tapi gak mungkinkan bawa es setiap olahraga, belum lagi ketika mencair. Makanya ada obat yang spray itu yang rasanya dingin kayak es. Coba lihat-lihat milik teman bahannya ternyata sama dengan obat oles yang diberikan oleh dokter yang memang saya bawa. Ada juga yang berbahan sangat dingin sekali yaitu Chlorethyl, tetapi sebaiknya konsul ke dokter dulu, siapa tau anda alergi dengan Chlorethyl.
Akhirnya saran marshall saya ikuti. Saya istirahatkan kaki, dibuat nyaman aja, kaki agak ditekuk, semprot dengan chlorethyl. Sempet nanya sama marshallnya juga, "Jika besok saya tidak merasakan sakit, apakah bisa ikut gowes? Ternyata jawbannya sesuai harapan. Boleh.. Tapi harus dicukupi nutrisi kalium, kalsium, natrium. Ternyata nutrisi tersebut berguna untuk mencegah kram. Cara paling mudah adalah konsumsi pisang. Akhirnya hari ke dua hingga hari terakhir saya gowes tanpa masalah kram.
Dari cerita diatas saya dapati berapa poin yang banyak berbeda dengan kebanyakan yang dilakukan selama ini.


  • Untuk mencegah kram saat berolahraga, sebaiknya cukupi asupan kalium, kalsium dan natrium.
  • Banyak minum air putih.
  • Jika sudah kram, kaki jangan diluruskan tapi dipijat dan ditekuk dan dibuat senyaman mungkin.
  • Jangan dioles dengan obat yang memberikan rasa hangat tapi berilah obat dengan rasa dingin atau es.
  • Makan pisang sebelum berolahraga bisa memberikan asupan kalium bagi tubuh.

Itulah beberapa cara mengatasi kram saat berolahrga. Mungkin caranya berlawanan dengan banyak metode yang ada. Tapi boleh dicoba. Siapa tau cocok. Saya sudah menerapkan. Mungkin anda juga?....


(Dipetik dari berbagai sumber)